Rabu, 06 Mei 2009

Proposal Wirausaha

PERENCANAAN USAHA DAGANG GATOT THIWUL “HANDAYANI”

UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH :
ENTERPRENEURSHIP

PROGRAM STUDI :
ILMU ADMINISTRASI NEGARA

DISUSUN OLEH :
ANI PURWANDARI (070331049)

UNIVERSITAS GUNUNGKIDUL
Jl. K.H. Agus Salim, No. 170, Wonosari, Gunungkidul 55813 Telp. (0274) 391342
E-mail: univgunungkidul@yahoo.com

2008

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Usaha
Alasan pemilihan usaha tersebut adalah sebagai berikut:
 Mengembangkan budaya tradisional di Gunungkidul khususnya makanan tradisional
 Mudah mendapatkan bahan baku dan harganya terjangkau
 Gatot dan thiwul merupakan makanan tradisional dari Gunungkidul yang mempunyai peluang bisnis yang bagus
 Proses produksi cukup mudah
B. Tujuan Perusahaan
Adapun tujuan dari pendirian perusahaan ini adalah sebagai berikut:
 Menciptakan lapangan kerja
 Memelihara budaya tradisional khususnya makanan tradisional
 Memperkenalkan makanan tradisional dari Gunungkidul di pasar global
 Mempertahankan ciri khas Gunungkidul
 Mendapatkan keuntungan
 Meningkatkan jiwa kewirausahaan
C. Informasi Umum Usaha
Usaha ini bergerak dalam bidang penjualan dan produksi salah satu makanan tradisional yang berbahan baku gaplek, yakni gatot dan thiwul. Usaha ini selain memiliki ciri khas usaha yang merupakan kepemilikan perseorangan ini juga memberikan kualitas produk yang baik dan pelayanan yang prima. Dengan bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada di wilayah Gunungkidul usaha ini diharapkan mampu berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Usaha ini didirikan untuk meraih keuntungan dan untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan. Setelah melihat dan mengamati salah satu pengusaha yang sukses menjual produk ini maka pemilik berkeinginan untuk mengembangkan usaha sejenis dengan kualitas pelayanan dan produksi yang lebih baik.

BAB II
DESKRIPSI UMUM USAHA

A. Nama dan Alamat Perusahaan
Nama Perusahaan : Usaha Dagang Gatot Thiwul “HANDAYANI”
Alamat Perusahaan : Jl. Tentara Pelajar No.50, Tegalmulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul
B. Nama dan Alamat Penanggungjawab
Penanggung jawab : Ani Purwandari
Alamat : Jl. Tentara Pelajar No.50, Tegalmulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul
C. Bentuk Perusahaan
Usaha Dagang Gatot Thiwul ini merupakan bentuk usaha perseorangan yang dijalankan sendiri dangan sumber modal yang digunakan merupakan modal sendiri.
D. Bidang Usaha
Usaha ini bergerak dalam bidang perdagangan yaitu perdagangan gatot thiwul. Usaha dagang ini beroperasi di Jl. Tentara Pelajar No.50, Tegalmulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul.
E. Kebutuhan Tenaga Kerja
a. Tim Manajemen
Untuk menjalankan usaha ini pada tahap awal kami merencanakan menggunakan 2 tenaga kerja. Tenaga kerja ini kami tempatkan untuk 1 bagian produksi yaitu tenaga kerja yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi dan 1 bagian pemasaran yaitu tenaga kerja yang melayani penjualan. Untuk efisiensi dan efektifitas tenaga kerja kami ambil dari anggota keluarga.
b. Tanggung jawab Personalia
Peranan personalia kami bagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
 Pimpinan
 Administrasi
 Bagian pemasaran
 Bagian produksi
F. Kelebihan Produk dan Pelayanan Usaha
Sesuai dengan hasil survey yang telah kami lakukan bahwa kemungkinan besar gatot dan thiwul menjadi makanan favorit bagi masyarakat Indonesia dikarenakan harganya yang terjangkau, rasanya yang khas yakni manis dan gurih dan tanpa mengandung pengawet makanan yang berbahaya. Walau hanya berbahan baku ketela, namun memiliki nilai gizi yang tinggi.

BAB III
RENCANA PEMASARAN

A. Hasil Analisis Pasar
1. Target Pasar atau Konsumen
Target pasar atau konsumen untuk usaha ini adalah toko-toko yang ada di Gunungkidul khususnya dan di luar Gunungkidul pada umumnya. Selain itu kami juga menerima pesanan untuk oleh-oleh sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan gatot dan thiwul sebagai makanan khas Gunungkidul yang mampu menembus pasar global.
Lokasi produksi yang terletak di jalan akses menuju keluar masuk tempat wisata khususnya wisata pantai di Gunungkidul diharapkan mampu memberikan peluang bagi berkembangnya usaha ini.
2. Situasi Persaingan
Kemungkinan adanya saingan jenis makanan sejenis di daerah lain sangat kecil, karena selama ini hanya terdapat satu tempat produksi yang letaknya di tengah kota wonosari yang bukan lintasan daerah wisata.
3. Strategi Pasar
Kegiatan pemasaran usaha ini dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pemasaran secara langsung adalah melayani secara langsung pesanan dari para konsumen tanpa melalui perantara. Sedangkan pemasaran tidak langsung adalah dengan menitipkannya melalui beberapa pasar atau toko secara global.
B. Masalah-Masalah yang Potensial Dalam Usaha
 Saingan usaha tidak sejenis
 Modal untuk mengelola usaha
 Kurangnya apresiasi dan pengetahuan bisnis
C. Resiko yang Timbul dari Masalah Intern
 Bahan baku yang sulit didapat
 Kurangnya peralatan
 Kerusakan peralatan
 Kurangnya tenaga kerja yang ahli

D. Resiko yang Timbul dari Masalah Ekstern
 Jumlah pelanggan
 Banyaknya pesaing
 Ekonomi pelanggan
 Kurangnya pengetahuan
 Kurang maksimal dalam promosi
E. Tindakan Alternatif
a. Menyelesaikan Resiko Intern
 Pengadaan bahan baku yang tidak mudah rusak
 Memproduksi tidak berlebihan
 Perawatan peralatan yang cukup
b. Menyelesaikan Resiko Ekstern
 Mengutamakan kualitas barang produksi
 Mengutamakan pelayanan prima
 Memaksimalkan upaya promosi
F. Pengembangan Usaha
Untuk pengembangan usaha ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
 Memperbaiki kemasan produk
 Menambah tenaga kerja
 Memperbaiki kualitas produk
 Meningkatkan pelayanan prima
 Meningkatkan upaya promosi
 Memperluas wilayah pemasaran

BAB IV
RENCANA PRODUKSI

A. Analisis Lokasi Usaha
Lokasi produksi yang mudah dijangkau dan terletak di jalan akses menuju keluar masuk tempat wisata khususnya wisata pantai di Gunungkidul diharapkan mampu memberikan peluang bagi berkembangnya usaha ini. Hal lain yang menunjang karena adanya promosi yang dilakukan dengan dititipkan di warung dan toko sehingga konsumen akan dengan mudah mengenali produk usaha kami.

B. Bahan-bahan Produksi
No. Nama Bahan Ada/Belum Cara Memperoleh
1. Gaplek Ada Membeli
2. Kelapa Ada Membeli
3. Gula Ada Membeli
4. Garam Ada Membeli
5. Areng Ada Membeli
6. Air Ada Membeli

C. Peralatan dan Perlengkapan
No. Nama Alat Ada/Belum Cara Memperoleh
1. Penggorengan Ada Membeli
2. Kukusan Ada Membeli
3. Besek atau mika Ada Membeli
4. Anglo Ada Membeli
5. Panci Ada Membeli

D. Proses Produksi
1. Thiwul
• Gaplek digiling hingga menjadi tepung halus
• Tepung gaplek yang sudah jadi kemudian diberi air secukupnya dan diaduk
• Adonan thiwul diberi gula
• Adonan thiwul kemudian dikukus sampai matang
• Adonan thiwul yang sudah matang siap disajikan dengan parutan kelapa

2. Gatot
• Gaplek dipotong-potong sesuai selera
• Gaplek yang sudah dipotong-potong kemudian direndam di dalam air selama satu malam
• Gaplek yang sudah direndam kemudian dikukus sampai matang dan menjadi gatot
• Gatot kemudian diaduk di atas penggorengan dan dicampur dengan gula
• Gatot yang sudah jadi siap disajikan bersama dengan parutan kelapa
• Gatot dapat pula diberi rasa asin sesuai dengan selera

BAB V
RENCANA FINANSIAL

A. Rencana Keuntungan Usaha
1. Modal Tetap
Modal Tetap Yang diperlukan:
Peralatan dan Perlengkapan
• Kukusan : Rp 5.000,00
• Panci : Rp 12.000,00
• Anglo : Rp 8.000,00
• Penggorengan : Rp 20.000,00+
Jumlah Modal Tetap : Rp 45.000,00
2. Modal Produksi
Biaya 1x produksi
Biaya variabel
a) Bahan baku
• Gaplek 10 Kg : Rp 19.000
• Gula 5 Kg : Rp 35.000
• Kelapa 5 Butir : Rp 25.000
• Garam : Rp 1.000 +
Jumlah biaya bahan baku Rp 80.000,00
b) Bahan Penolong
• Areng Rp 20.000,00
c) Biaya Overhead (Tidak Langsung)
• Biaya Penyusutan peralatan
Umur Ekonomi peralatan 90 hari
Rp. 45.000,00/90 : Rp 500,00
• Biaya Listrik : Rp 15.000,00
• Biaya kemasan : Rp 35.000,00
• Biaya Administrasi : Rp 10.000,00
Jumlah biaya overhead Rp 60.500,00
d) Biaya Tenaga kerja 2 orang Rp 40.000,00 +
Jumlah Pengeluaran 1X Produksi Rp 200.500,00
Jumlah Modal Produksi = Jumlah Pengeluaran 1 x produksi – (Biaya tenaga kerja + penyusutan)
= Rp 200.500,00 – (Rp 40.000,00 + Rp 500,00)
= Rp 160.000,00

B. Rencana Penjualan/Pendapatan
a) Pengeluaran hasil produksi untuk setiap kali produksi dimana 10 Kg Gaplek bisa menghasilkan 50 bungkus Gatot dan Tiwul.
Penjualan 50 bungkus Gatot dan Tiwul :
50 bungkus X Rp 5.000,00 : Rp 250.000,00
b) Biaya Yang Harus Dikeluarkan
Biaya tetap (tenaga kerja dan penyusutan) : Rp 40.500,00
Biaya produksi : Rp 160.000,00
c) Modal Produksi : Rp 200.500,00

C. Analisis Break Event Point
1) Biaya rutin yang harus dikeluarkan
• Biaya bahan baku : Rp 80.000,00
• Biaya bahan penolong : Rp 20.000,00
• Biaya listrik : Rp 15.000,00
• Biaya kemasan : Rp 35.000,00
• Biaya administrasi : Rp 10.000,00 +
Jumlah Biaya Variabel : Rp 160.000,00

Biaya variabel per unit : 160.000 = 3.200
50
2) Prediksi laba
Penjualan 50 bungkus Gatot dan Tiwul
50 Bungkus X Rp 5.000,00 : Rp 250.000,00

Penjualan produk rata-rata sekali produksi : Rp 250.000,00
Biaya yang harus dikeluarkan : Rp 200.500,00 _
Pendapatan produksi/Laba produksi : Rp 49.500,00
BEP :
Biaya tetap = Rp 40.500,00 = Rp 40.500,00 = 22 unit
Harga-Biaya variabel Rp 5.000 – Rp 3.200 Rp 1.800,00

D. Arus Perputaran Kas (Cash Flow)
No Keterangan Produksi I
(10 kg) Produksi II
(15 kg) Produksi III
(25 kg) Produksi IV
(55 kg)
1. Modal Awal
• Modal Tetap 45.000 45.000 45.000 45.000
• Modal Produksi 160.000 269.500 329.000 453.500
Jumlah Modal 205.000 254.500 336.500 498.500
2. Pendapatan Penjualan 250.000 375.000 625.000 1.375.000
3. Pengeluaran
Biaya Variabel (A)
• Bahan Baku 80.000 120.000 200.000 440.000
• Bahan Penolong 20.000 30.000 50.000 110.000
• Biaya Listrik 15.000 22.500 37.500 82.500
• Biaya Kemasan 35.000 52.500 87.500 192.500
• Biaya Administrasi 10.000 15.000 25.000 55.000
Jumlah Biaya Variabel (A) 160.000 240.000 400.000 880.000
Biaya Tetap (B)
• Tenaga Kerja 40.000 60.000 100.000 220.000
• Penyusutan alat 500 500 500 500
Jumlah Biaya Tetap (B) 40.500 60.500 100.500 220.500
Jumlah Pengeluaran (A+B) 200.500 300.500 500.500 1.100.500
4. Sisa Pendapatan (2-3) 49.500 74.500 124.500 274.500

Laba Bersih produksi IV = sisa pendapatan produksi IV – jumlah modal awal
= Rp 274.500,00 – Rp 205.000
= Rp 69.500,00

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk menjalankan usaha ini pada tahap awal dibutuhkan 2 orang tenaga kerja yang diambil dari anggota keluarga dengan tujuan untuk efektifitas dan efisien. Usaha ini akan mencapai titik balik modal setelah 4 kali produksi dengan laba bersih Rp 69.500,00 setiap kali produksi.
Dengan demikian Usaha Dagang Gatot Thiwul ”Handayani” dilihat dari segi analisis finansial dan pemasaran memenuhi standar kalayakan usaha.
Gatot thiwul dapat menjadi usaha yang berkualitas nasional jika tetap mempertankan ciri khas yang ada sehingga tetap menjaga kelestarian budaya yang ada.

B. Saran
Usaha ini diharapkan dapat menjadi salah satu pengembangan dalam upaya menjaga kelestarian budaya asli dan dapat bertahan dengan ciri khas yang ada.

3 komentar:

  1. kayaknya mantap tuh. . . maju terus dech smangat

    BalasHapus
  2. visit my blog ya : http://sebuahalasan.blogspot.com.


    thanks

    BalasHapus
  3. Contoh Proposalnya aku copy yaa ! Trims

    BalasHapus